My Story In SMAN 1 Bekasi

Semua diawali dari tanggal 12 Juli 2009... Waktu Pra MOS kelas X SMA Negeri 1 Bekasi... Gue lari tergopoh-gopoh pagi itu, sadar banget kalo gue udah telat. Tapi untung, gue telat pas kakak-kakak OSIS belum menyebutkan nama dan kelas... Nah, hari itu, hari pertama gue masuk SMA, gue anak kelas X.I, memakai seragam SMPN 1 Bekasi, yang tinggal bersin aja dari SMA tempat gue ada sekarang... Setelah diumumin nama semua anak dan masuk kelas berapa, gue pun mulai ikut berbaris sesuai kelas masing-masing seperti apa yang diinstruksikan kakak-kakak OSIS...

Barisan terbentuk, gue berdiri paliiiiing belakang kayak murid dungu yang baru aja nyasar, tapi apalah arti berdiri dibarisan paling depan kalo di belakang ada seorang cowok super kinclong berdiri tepat sebelah gue.... Gue yakin dia bakal jadi yang terganteng kalo kita buat angket nanti, karena sumpah demi Allah, kulitnya putih mulus, kayak putri salju, bersinar diantara cowok-cowok lain... Dan dia dari SMP Global Prestasi...

Nah, gue berbaris dibelakang sama seorang anak perempuan yang baru gue kenal, namanya Amallia Ridatillah, imut dan kekanak-kanakan, itu suasana kental yang gue rasakan saat pertama kali berjabat dengan bocah ini.. hahaha

Masuk kekelas, kami para bachelor (sebutan untuk pelajar paling adek di Belanda) ini ditemani dua Pengawas Kelas Kak Upi atau Muhammad Saadillah Lutfi dan Kak Nita Safitri


Semua masuk kelas dan saling berkenalan satu sama lain... Di belakang gue, duduk Safira Widya Putri dan Kirana Masya (Allah) yang satu SMP sama gue, dibelakangnya lagi ada Nimas Putri Larasati dan Anissa Nur Pratiwi dan dibelakangnya lagi ada seorang gadis cantik namanya Windy Diana yang mukanya persis Rossa... Nah, dibelakang Windy barulah terlihat si kinclong yang tadi berdiri dibelakang pas baris di lapangan... Tapi, eiiittttsss tunggu dulu, gue ngeliat cowok  disebelahnya, cowok yang belakangan gue kenal sebagai Satya Mahfazilafi... Mukanya mengingatkan gue pada seorang kakak kelas gue waktu SMP... Bernama Gumilang...

After berkenalan, barulah gue tau kalo si kinclong yang menyedot perhatian -mungkin hampir semua cewek dikelas- itu bernama Fadhil Septiawan... Well, ada seorang temen gue yang juga paling berkesan pas MOS, dialah Muhammad  DzulFahmi yang selalu sukses membuat gue terpingkal-pingkal...Yang bikin gue terkesan dari pribadinya si Fahmi adalah, dia dengan blak-blakan menyatakan cita-citanya untuk berjihad dijalan Allah.menurut gue ini cukup amazing, diantara cita-cita lain yang sepertinya hanya berorientasi pada hal yang berbau keduniawian dia lantang berteriak untuk akhirat (yailah bahasa gue apa bae dah), but anyway hari itu gue dapet satu pelajaran moral yaitu :"berdiri dibarisan paling belakang gak selalu merugikan ko :D"
 

Setelah seminggu jadi anak SMA, gue baru mulai berbaur sama lingkungan baru ditempat yang juga baru (tentunya lebih luas dari tempat yang dulu. FYI aja SMP 1 tuh mungil kelewatan!). Gue mulai berteman sama orang -orang baru, Yuka Puspita Anggraini, Dieski Nuntasi Wulanari, dan Aisyah Safitri. Semakin sering bertemu anak-anak X.I nyatanya semakin berat cinta gue ke mereka (lebaaaaay). Penghuni X.I tuh bocah bocah ajaib yang lucu-lucu dan rame, kita kompak dan selalu have fun walaupun nyatanya batin tersiksa akibat terlalu banyak tugas yang menumpuk juga ulangan harian -ngik ngoook-. Tapi kalo udah ketemu ama anak-anak X.I tugas berasa enteng dan ulangan pun jadi terlihat mudah. Selain Yuka, Dieski dan Aisyah (temen baik gue yang kasiannya di DO karena ulahnya sendiri "hiks") gue juga temenan dengan seorang gadis pinter bernama Resty Rindasari, gadis cantik berkawat si Iccha Pradipta dan bocah nan gila yang namanya Miranti Retno Ramadhanie. Kegokilan Miranti mungkin gabakal berjalan mulus tanpa teman-teman sejawatnya macam Fildzah Alfita, Dewi Hapsari dan Vina Pebianti. Selain Miranti si Oxyuris vermicularis (nama ilmiah cacing kremi) yang ga bisa diem itu, ada Sylvia Claudia yang awalnya gue kira pendiem, nyatanya gila dangdut serta lagu lagu India dan ga jauh beda pecicilannya ama Miranti, belum lagi Nurprillianti Kusumadewi yang Obsessive compulsive ama yang namanya warna abu-abu, dan Nabila Agnasia yang tergila-gila boy band Korea macem Super Junior.


Well, yang punya kepribadian unik di kelas ini bukan cuma cewek, cowoknya juga. Belakangan gue menyadari kalo si Fadhil cowok terkinclong yang pertama gue liat pas masuk X.I itu bikin ilfil (i really know you don't want to know how he do it!) yang bikin dia ga keliatan kinclong lagi anyway, ternyata X.I menyimpan stok Einsten yaitu Naufal Andalu (terbukti dengan kemampuannya menyabet gelar rengking 1 seangkatan dan BOB Matematika). Ada juga cowok-cowok yang terlibat cinta lokasi dengan cewek sekelas, Fajar Darma Saputra dengan Yuka dan Faiz Nabil dengan Windy. Kelas ini juga punya teddy bear bernama Ersa Saputra (paling tembem sekelas hahaha). Yang paling hot dibicarakan but tetep cool siapa lagi kalo bukan Faqih Nurfajrin (gue ga tau istimewanya si cina glodok ini, tapi hampir semua cewek dikelas klepek klepek ama dia haha). Di X.I rasanya setiap hari selalu kita isi dengan candaan garingnya Andreas yang ngecengin Muhammad Helmi Faisal (abu), pidatonya Harry Wicaksono yang berambisi jadi Presiden, suara ketawanya Tiertio Aldino yang pernah jadi pahlawan Soekarsa X.I, atau cara ngomongnya Raden Aditya yang agak ngondek dan kadang bikin geli tapi tetep kocak. 


3 Bulan melalui rentang waktu bersama, menjadi seperti kesatuan yang sulit dipisahkan, kelas X.I menerima seorang anggota keluarga baru pindahan SMA Negeri 1 Padang yaitu Rully Aprianto, FYI aja ya Rully tuh pinter banget Bahasa Inggris, nilai Bahasa Inggrisnya selalu bagus, ga heran sih, di LIA aja dia udah High Intermedit 4 (high intermedit 4 yang teruji kebenarannya karena intan temen gue intermedit 4 tapi bedain change ama chance aja masih salah ^buka aib hahaa^). Anyway, Rully cepet nyatu sama anak-anak X.I yang asyik gila dan sangat menerima kehadirannya. Setelah semester 2 berakhir, anggota keluarga besar X.I ditambah 2 orang lagi dengan kehadiran Muhammad Ilham dari SMA 16  Bandung dan Ganis Surya dari SMA 6 Bekasi. Makin rame aja kelas kita dengan si autis Ganis dan si Ilham yang jaim itu hahaha.


Pelajaran moral kedua adalah yang gue petik adalah: "persahabatan gak selamanya seperti kepompong" (apabae!)


At last mohon diketahui aja ya, saya buat artikel ini bukan semata-mata karena memenuhi tugas dari Bu Deswati, tapi juga karena saya ingin menulis dan mencurahkan isi hati. THANK'S FOR READ!








TOXIC I LOVE! :)